TRADISI MANGANAN DI DUSUN GEGUNUNG DESA MULYOAGUNG

  • Feb 20, 2024
  • Mulyoagung

Senin, 05 Januari 2024 - Dusun Gegunung yang terletak di Desa Mulyoagung tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena tradisi unik yang diwariskan turun temurun yaitu manganan.

Manganan merupakan salah satu kegiatan sosial yang sangat dihargai dan dinanti-nanti oleh warga setempat.

Manganan berasal dari kata "mangan", yang dalam bahasa Jawa berarti "makan". Namun, manganan disini bukan semata-mata tentang memakan makanan, tetapi lebih merupakan sebuah acara untuk berkumpul, berbagi cerita, dan menguatkan hubungan antar warga. Tradisi manganan biasanya dilakukan dalam rangkaian acara tertentu, seperti peringatan hari besar agama, musim panen, atau kegiatan keagamaan.

Di Dusun Gegunung sendiri, manganan diadakan untuk peringatan sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa karena telah memberikan rezeki berupa hasil bumi untuk keberlangsungan hidup manusia, yang mana mayoritas penduduk Dusun Gegunung berprofesi sebagai petani, kegiatan tersebut dilakukan rutin tiga kali dalam setahun yaitu setiap senin pahing. 

Prosesi manganan dimulai dengan persiapan oleh seluruh warga dusun. Mulai mempersiapkan hidangan khas hingga membersihkan tempat acara, semua dilakukan dengan penuh antusiasme dan kerjasama. Setelah itu, saat tiba waktu yang ditentukan, warga mulai berkumpul di tempat yang telah disiapkan.

Manganan bukan hanya tentang makanan lezat yang disajikan, tetapi lebih dari itu, tentang kebersamaan dan solidaritas antarwarga. 

Manganan bukan hanya sebuah kegiatan rutin, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan. Melalui manganan, terjalinlah rasa persatuan dan kekeluargaan yang kuat diantara warga dusun. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk turut serta dalam menjaga dan memperkuat tradisi ini agar dapat terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari indentitas masyarakat Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung.

 

 

 

 

 

 

(RN)